NPM: 106812334
ARTIKEL MENGENAI KEDATANGAN MENTERI LUAR NEGERI AS HILLARY CLINTON DI JAKARTA.
Banyak isu yang berkenbang di tengah masyarakat mengenai kedatangan menteri luar negeri AS tersebut.di antara nya isu peninjauan kembali kontrak kerja perusahaan raksasa Freeport. Karena bagi negara adi daya tersebut pertambangan Freeport sangat penting bagi AS sehingga sedikit saja tersiar isu-isu ,bahwa ada pihak-pihak yang hendak meninjau ulang kontrak kerja Freeport segera pula mendapat tanggapanm dari Washington.Paman Sam hendak mempertahankan “status quo”perusahaan tambang terbesar di dunia itu,karena memang sangat menguntung AS.Selain masalah status pertambangan Freeport itu,agenda yang diperkirakan akan di bahas dalam pertemuan tertutup Menlu Marty Kartalegawa - Hillary Clinton tentu saja mengenai posisi Indonesia terkait GNB yang baru menyerukan kemerdekaan Palestina,serta mendukung program nuklir Iran seiring mengecam AS atas sanksi sepihaknya terhadap Teheran.Karena dalam GNB,Indonesia sebagai salah satu perintis munculnya Gerakan Non Blok (GNB) tentunya sangat berpengaruh dan sangat strategis dalam berbagai kancah politik internasional.Selain itu Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini merilis laporan mereka tentang kebebasan beragama di dunia dan laporan itu menyorot sejumlah kasus tekanan terhadap minoritas di Indonesia.Menanggapi hal itu, Marty mengatakan akan mendengar dan menerima berbagai masukan dan pandangan dari negara sahabat yang berpandangan sama dengan Indonesia."Sama seperti Indonesia ketika kita melihat wujud intoleransi di negara lain, kita juga menyampaikan kekhawatiran dan keprihatinan tetapi kita perlu bekerja sama, bermitra untuk memberantas wujud-wujud intoleransi," kata Marty pada.
Banyak isu yang berkenbang di tengah masyarakat mengenai kedatangan menteri luar negeri AS tersebut.di antara nya isu peninjauan kembali kontrak kerja perusahaan raksasa Freeport. Karena bagi negara adi daya tersebut pertambangan Freeport sangat penting bagi AS sehingga sedikit saja tersiar isu-isu ,bahwa ada pihak-pihak yang hendak meninjau ulang kontrak kerja Freeport segera pula mendapat tanggapanm dari Washington.Paman Sam hendak mempertahankan “status quo”perusahaan tambang terbesar di dunia itu,karena memang sangat menguntung AS.Selain masalah status pertambangan Freeport itu,agenda yang diperkirakan akan di bahas dalam pertemuan tertutup Menlu Marty Kartalegawa - Hillary Clinton tentu saja mengenai posisi Indonesia terkait GNB yang baru menyerukan kemerdekaan Palestina,serta mendukung program nuklir Iran seiring mengecam AS atas sanksi sepihaknya terhadap Teheran.Karena dalam GNB,Indonesia sebagai salah satu perintis munculnya Gerakan Non Blok (GNB) tentunya sangat berpengaruh dan sangat strategis dalam berbagai kancah politik internasional.Selain itu Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini merilis laporan mereka tentang kebebasan beragama di dunia dan laporan itu menyorot sejumlah kasus tekanan terhadap minoritas di Indonesia.Menanggapi hal itu, Marty mengatakan akan mendengar dan menerima berbagai masukan dan pandangan dari negara sahabat yang berpandangan sama dengan Indonesia."Sama seperti Indonesia ketika kita melihat wujud intoleransi di negara lain, kita juga menyampaikan kekhawatiran dan keprihatinan tetapi kita perlu bekerja sama, bermitra untuk memberantas wujud-wujud intoleransi," kata Marty pada.
0 komentar:
Posting Komentar